
Sumber: Media MPM
Serang – Dalam upaya memperkuat kemandirian kelompok petani dan nelayan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bersama dengan MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Banten, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pontang, dan MPM PCM Pontang menyelenggarakan Sarasehan Petani dan Nelayan Muhammadiyah Serang Utara.
Acara yang berlangsung di Aula PUSDAM Cabang Pontang pada Sabtu (15/2) ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mempererat hubungan antara petani dan nelayan, serta memberikan ruang untuk berbagi pengalaman dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, dalam paparan materinya menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi dalam konteks masyarakat petani dan nelayan yang berbasis pada semangat kebersamaan. “Petani dan nelayan bukan hanya profesi, tetapi mereka adalah bagian integral dari ekosistem sosial-ekonomi yang lebih besar. Oleh karena itu, pemberdayaan mereka harus dilakukan secara kolektif, dengan semangat gotong royong dan kesadaran individu yang tinggi. Hanya dengan bergerak bersama, kita bisa mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan,” ujar Yamin.
Di tengah tantangan seperti perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, serta kesulitan akses pasar, sarasehan ini diharapkan menjadi titik awal dari gerakan bersama untuk memperkuat peran mereka dalam menjaga ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Muhammadiyah, yang menekankan nilai-nilai keadilan, kesejahteraan, dan kebersamaan.
Dalam kesempatan tersebut, peserta sarasehan juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti perwakilan dari pemerintah daerah, lembaga keuangan, serta sektor swasta yang berperan dalam mendukung program-program pemberdayaan masyarakat.
Diskusi yang berlangsung hangat dan konstruktif ini menghasilkan berbagai ide dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di wilayah tersebut.
“Perubahan ekonomi yang ada harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat petani dan nelayan, terutama dalam menghadapi era digitalisasi. Pemanfaatan teknologi yang tepat, serta peningkatan kapasitas organisasi dan jaringan antar petani dan nelayan, akan sangat membantu dalam memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal,” tambah Yamin.
Di akhir acara, seluruh peserta sarasehan sepakat untuk mengembangkan lebih lanjut jaringan kerja yang telah terbentuk dan menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan yang telah dibahas. Selain itu, hadirin juga berkomitmen untuk bersama-sama berusaha menciptakan model ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan, sesuai dengan visi dan misi Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
Penulis: Iqbal Khatami. Penyunting: Framanahadi