Pengembangan UMKM dilakukan dengan memperkuat pendampingan baik berupa penguatan kelembagaan kelompok dampingan, peningkatan kualitas produk dan kemasan. Di samping itu pula, pendampingan pemasaran melalui pasar online yang bernama “KedaiMu”. Pada kelompok dampingan produk jajanan sekolah dilakukan pendampingan jajanan halal dan sehat yang secara rutin dilakukan pemeriksaan yang bekerjasama dengan program studi farmasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah yaitu UMY dan UAD.
Program pengembangan bidang UMKM kelompok dampingan MPM PP Muhammadiyah mencapai tahap diversifikasi produk. Kelompok UMKM mengembangkan bentuk usaha lainnya untuk mendukung keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian kelompok. Pengembangan diversifikasi produk dilakukan dengan mengadakan pelatihan pengolahan tepung mocaf untuk mendapat nilai jual yang lebih tinggi serta memiliki kualitas produk yang lebih sehat.
Pelatihan dilakukan kepada kelompok UMKM Sedyo Maju di Patuk Gunungkidul. Dari hasi pelatihan tersebut kelompok Ibu-ibu mampu membuat berbahan olahan pangan seperli kue, snack, makanan ringan, dll. Pasca pelatihan pengembangan olahan pangan diperkuat dengan pendampingan penguatan pasar produk dengan beberapa kegiatan pada forum Inspirasi Ahad Pagi. Forum pertemuan rutin 3 bulanan dimana semua kelompok dampingan MPM PP Muhammadiyah dapat bertemu, berbagi pengalaman dan wawasan, serta memasarkan produk-produk unggulan kelompok dampingan kepada hadirin acara tersebut.
Kemudian sebagai alternatif lain pengembangan produk kelompok dampingan, dilakukan pendampingan budidaya papaya varietas California bagi kelompok Ibu-Ibu IKM Sedyo Maju Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul. Hasil budidaya papaya dapat dimanfaatkan untuk menambah nilai ekonomi atau untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Pengembangan UMKM pada masa pandemi Covid-19 relatif mengalami keterbatasan aktivitas pendampingan. Sebagai respon atas dampak pandemi Covid-19, kegiatan pendampingan dilakukan penyesuaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk melakukan monitoring kelompok.
Pendampingan alternatif yang dapat dilekukan selama masa pandemi, dilakukan pengembangan budidaya ikan dalam ember (BUDIKDAMBER) yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM. Pendampingan Budikdamber dilakukan kepada kelompok pedangang asongan di Kota Yogyakarta dengan penerima manfaat sebanyak 10 kepala keluarga, kepada Kelompok Pemulung MARDIKO TPST Piyungan sebanyak 400 kepala keluarga, dan Kelompok Difabel Ngaglik sebanyak 70 kepala keluarga.