Ketua MPM PP Muhammadiyah: Atasi Wabah PMK Perlu Strategi Kolaboratif

Penyerahan Bantuan Konsentrat kepada Salah Satu Perwakilan Peternak oleh MPM PP Muhammadiyah bersama Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian pada Sabtu (11/1) di Yogyakarta
sumber: Media MPM

Yogyakarta- Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah turut berperan aktif dalam Workshop Kolaborasi Sistematis Penanganan dan Pengendalian Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Acara ini berlangsung pada Sabtu (11/1) di Loman Park Hotel Yogyakarta dan melibatkan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian sebagai bentuk kerja sama lintas institusi dalam menghadapi wabah PMK yang melanda sektor peternakan Indonesia.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, dalam sela-sela kegiatan menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak wabah PMK yang semakin meluas di Indonesia. Menurutnya, strategi kolaboratif yang melibatkan pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mengatasi krisis ini.

“Salah satu upaya pencegahan PMK adalah menjaga kesehatan hewan melalui pemberian nutrisi yang baik. Sebagai wujud empati terhadap peternak yang terdampak, kami memberikan bantuan konsentrat penguat imun untuk meningkatkan daya tahan hewan,” ungkap Yamin.

Ia juga menyoroti bahwa wabah PMK telah menyebabkan kerugian besar, termasuk kematian banyak sapi. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena kebutuhan ternak sapi diperkirakan akan meningkat menjelang Hari Raya Idul Adha.

“Kami berharap wabah ini segera teratasi melalui sinergi dan langkah-langkah terintegrasi, sehingga peternak tidak lagi dirugikan dan kebutuhan hewan ternak masyarakat tetap terpenuhi,” tambahnya.

Workshop Dihadiri Para Ahli

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda. Acara ini juga menghadirkan sejumlah narasumber ahli, di antaranya: Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Ali Agus, Ketua PB ISPI, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Balai Besar Veteriner Wates, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.

Salah satu narasumber, Ali Agus yang juga merupakan Dewan Pakar MPM PP Muhammadiyah dalam pemaparannya menyoroti dampak ekonomi dari wabah PMK yang signifikan. “Sangat penting adanya langkah pencegahan dan pengobatan, seperti pemberian suplemen pakan, injeksi antibiotik, multivitamin, dan peningkatan imunitas hewan,” terang Ali Agus.

Ali Agus juga menekankan pentingnya biosekuriti yang ketat untuk mencegah penularan serta vaksinasi pada sapi sehat untuk melindungi ternak dari infeksi PMK.

MPM Muhammadiyah Berikan Bantuan untuk Peternak

Sebagai bentuk dukungan nyata kepada peternak, MPM PP Muhammadiyah menyerahkan bantuan berupa konsentrat penguat imun bagi ternak. Bantuan ini diberikan secara simbolis oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, kepada salah satu peternak yang hadir. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas ternak melalui pemberian nutrisi yang optimal, sehingga ternak lebih kuat menghadapi serangan penyakit, termasuk virus PMK.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah untuk mendukung peternak Indonesia dengan pendekatan kolaboratif yang berkelanjutan. Selain itu, workshop ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis yang konkret untuk mengatasi wabah PMK secara efektif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi dunia peternakan Indonesia.

Penulis: Iqbal Khatami. Penyunting: Framanahadi

Share the Post: