
Jambore Nasional (Jamnas) 1 Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) resmi dibuka pada Sabtu, 20 September 2025, di Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO), Kabupaten Kebumen. Perhelatan bertema “Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran” tersebut berlangsung hingga Minggu, 21 September 2025, dengan dihadiri kurang lebih 1.000 petani Muhammadiyah dari berbagai daerah di Indonesia.
Jamnas JATAM kali ini merupakan hasil kerja sama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dengan UNIMUGO, serta didukung penuh pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian. Pembukaan digelar secara khidmat dan disiarkan langsung di kanal YouTube Kabar MPM, UNIMUGO, dan Pemerintah Kabupaten Kebumen.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, membuka acara melalui simbolisasi “memedi sawah” atau orang-orangan sawah sebagai perlambang perlawanan petani terhadap hama sekaligus penghormatan terhadap kearifan lokal masyarakat tani. Pada kesempatan ini, Muhammadiyah memperkenalkan varietas padi unggulan bernama Mentari, yang dikembangkan untuk mendukung produktivitas pangan nasional.
“Hari ini adalah hari yang penting bagi keluarga JATAM se-Indonesia untuk memulai menanam padi yang unggul, yaitu varietas, padi berkemajuan,” ujar Haedar Nashir.
Haedar juga menyampaikan filosofi dari nama Mentari, “Kenapa Mentari? Karena selain berhubungan erat dengan identitas Muhammadiyah, mentari atau matahari juga sangat berkaitan dengan kehidupan para petani dan seluruh aktivitasnya yang bergantung pada sinar matahari,” ucap Haedar Nashir.
Lebih lanjut, ia menegaskan harapannya terkait masa depan pertanian Muhammadiyah, “Sinar matahari bagi para petani adalah sahabat. Dan insyaallah, ke depan, padi-padi yang dihasilkan dari varietas Padi Mentari ini akan menjadi varietas unggul, berkemajuan, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas,” terang Haedar Nashir.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B.Eng, M.M, MBA juga hadir dan memberikan apresiasi atas prakarsa JATAM Muhammadiyah. “Kedaulatan pangan tidak hanya soal produksi skala besar, tetapi juga bagaimana kita memberdayakan petani di akar rumput. Kehadiran JATAM menunjukkan bahwa Muhammadiyah memiliki peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun pertanian yang berkelanjutan,” terang Sudaryono.
Bupati Kebumen yang turut hadir juga menyampaikan rasa bangga karena daerahnya menjadi tuan rumah Jamnas 1 JATAM, serta berharap acara tersebut memberi manfaat nyata bagi petani lokal.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin, turut menyampaikan harapannya bahwa momen jambore ini menjadi titik tolak peningkatan taraf hidup petani di Indonesia. “Kami berharap Jamnas ini menjadi momentum untuk meningkatkan kemakmuran petani Indonesia,” ujar M Nurul Yamin.
Ia juga menyoroti partisipasi luas dalam jambore ini, “Peserta jambore kali ini tidak kurang dari 1.000 petani Muhammadiyah hadir di Kabupaten Kebumen, termasuk partisipasi aktif petani perempuan Muhammadiyah yaitu petani Aisyiyah di seluruh Indonesia,” terang M Nurul Yamin.
Tentang pentingnya kebersamaan dalam perjuangan pangan, ia menegaskan, “Daulat pangan bukan kerja sendiri-sendiri, ini kita wujudkan melalui penyelenggaraan jamnas ini,” ucap M Nurul Yamin.
Jamnas JATAM 1 di Kebumen ditandai dengan penanaman Padi Mentari oleh Haedar Nashir dan dihadiri jajaran pengurus PP Muhammadiyah, MPM, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan, menjadi tonggak konsolidasi gerakan pertanian Muhammadiyah serta komitmen menuju kedaulatan pangan berbasis nilai Islam dan teknologi pertanian.